farmasi
Selasa, 03 Maret 2015
Obat bebas terbatas
- P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
- P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
- P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
- P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
- P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.
Apabila menggunakan obat-obatan yang dengan mudah diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau yang dikenal dengan Golongan Obat Bebas dan Golongan Obat Bebas Terbatas, selain meyakini bahwa obat tersebut telah memiliki izin beredar dengan pencantuman nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Departemen Kesehatan, terdapat hal- hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: Kondisi obat apakah masih baik atau sudak rusak, Perhatikan tanggal kadaluwarsa (masa berlaku) obat, membaca dan mengikuti keterangan atau informasi yang tercantum pada kemasan obat atau pada brosur / selebaran yang menyertai obat yang berisi tentang Indikasi (merupakan petunjuk kegunaan obat dalam pengobatan), kontra-indikasi (yaitu petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan), efek samping (yaitu efek yang timbul, yang bukan efek yang diinginkan), dosis obat (takaran pemakaian obat), cara penyimpanan obat, dan informasi tentang interaksi obat dengan obat lain yang digunakan dan dengan makanan yang dimakan.
pengertian Obat
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
Kelebihan ramuan tradisional
Banyak keuntungan yang diperoleh dalam menggunakan ramuan tradisional, yaitu:[2]
- Pada umumnya, harga ramuan tradisional lebih murah jika dibandingkan dengan obat–obatan buatan pabrik, karena bahan baku obat–obatan buatan pabrik sangat mahal dan harganya sangat tergantung pada banyak komponen.[2]
- Bahan ramuan tradisional sangat mudah didapatkan di sekitar lingkungan, bahkan dapat ditanam sendiri untuk persediaan keluarga.[2]
- Pengolahan ramuannya juga tidak rumit, sehingga dapat dibuat di dapur sendiri tanpa memerlukan peralatan khusus dan biaya yang besar.[2] Hal tersebut sangat berbeda dengan obat-obatan medis yang telah dipatenkan, yang membutuhkan peralatan canggih dalam prose pembuatannya dan butuh waktu sekitar 25 tahun agar diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).[2]
- Bebas toksin — Herbal alami biasanya bebas toksin dan malah meluruhkan racun yang terdapat di dalam tubuh. Namun tentu saja dengan catatan produk herbal alami tersebut diolah dan dipersiapkan dengan baik dan sesuai standar.
Obat Tradisional
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara
tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang,
adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan,
dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada
saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak
terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.
Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.
Minggu, 25 Januari 2015
Farmasi
berasal dari kata “PHARMACON” yang berarti obat atau racun. Sedangkan
pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang
meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi,
pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi obat.
Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan
tradisional yang berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina,
dan Wilayah Asia lainnya. Mulanya “ilmu pengobatan” dimiliki oleh orang
tertentu secara turun-temurun dari keluarganya. Bila kamu sering nonton
film Cina, pasti banyak kalian lihat para tabib yang mendapatkan ilmunya
dari keluarga secara turun-temurun. Itu gambaran “ilmu farmasi” kuno di
Cina. Kalau di Yunani, yang biasanya dianggap sebagai tabib adalah
pendeta. Dalam legenda kuno Yunani, Asclepius, Dewa Pengobatan
menugaskan Hygieia untuk meracik campuran obat yang ia buat. Oleh
mmasyarakatt Yunani Hygiea disebut sebagai apoteker (Inggris :
apothecary). Sedangkan di Mesir, paktek farmasi dibagi dalam dua
pekerjaan, yaitu : Yang mengunjungi orang sakit dan yang bekerja di kuil
menyiapkan racikan obat.
Buku tentang bahan obat2an pertama kali ditulis di Cina sekitar 2735 SM,
kemudian sekitar tahun 400 SM berdirilah sekolah kedokteran di Yunani.
Salah seorang muridnya adalah Hipocrates yang menempatkan profesi tabib
pada tataran etik yang tinggi. Ilmu farmasi secara perlahan berkembang.
Di dunia Arab pada abad VIII, ilmu farmasi yang dikembangkan oleh para
ilmuawan Arab menyebar luas sampai ke Eropa. Pada masa ini sudah mulai
dibedakan peran antara seorang herbalist dengan kedokteran terjadi pada
tahun 1240 ketika Kaisar Frederick II dari Roma melakukan pemisahan
tersebut. Maklumat yang dikeluarkan tentang pemisahan tersebut
menyebutkan bahwa masing2 ahli ilmu mempunyai keinsyafan, standar etik,
pengetahuan, dan keterampilan sendiri-sendiri yang berbeda dengan ilmu
lainnya. Dengan keluarnya maklumat kaisar ini, maka mulailah sejarah
baru perkembangan ilmu farmasi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
Berdasarkan hal tersebut maka lambang Ilmu Farmasi dan Kedokteran
Berbeda. Ilmu Farmasi memakai lambang cawan dililit ular sedangkan
kedokteran tongkat dililit ular.
Perkembangan ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia.
Mulai Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Sekolah Tinggi Farmasi
yang pertama didirikan di Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821
(sekarang sekolah tersebut bernama Philadelphia College of Pharmacy and
Science). Setelah itu, mulailah era baru ilmu farmasi dengan
bermunculannya sekolah-sekolah tinggi dan fakultas2 di universitas.
Peran organisasi keprofesian atau keilmuwan juga ditentukan perkembangan
ilmu farmasi. Sekarang ini banyak sekali organisasi ahli farmasi baik
lingkup nasional maupun internasional. Di Inggris, organisasi profesi
pertama kali didirikan pada tahun 1841 dengan nama “The Pharmaceutical
Society of Great Britain”. Sedangkan, di Amerika Serikat menyusul 11
tahun kemudian dengan nama “American Pharmaceutical Association”.
Organisasi internasionalnya akhirnya didirikan pada tahun 1910 dengan
nama “Federation International Pharmaceutical”.
Sejarah industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman
menemukan cara menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra
karbon dan lima atom ekstra hidrogen ke adlam sari pati kulit kayu
willow. Hasil penemuannya ini dikenal dengan nama Aspirin, yang akhirnya
menyebabkan lahirnya perusahaan industri farmasi modern di dunia, yaitu
Bayer. Selanjutnya, perkembangan (R & D) pasca Perang Dunia I.
Kemudian, pada Perang Dunia II para pakar berusaha menemukan obat-obatan
secara massal, seperti obat TBC, hormaon steroid, dan kontrasepsi serta
antipsikotika.
Sejak saat itulah, dunia farmasi terus berkembang dengan didukung oleh
berbagai penemuan di bidang lain, misalnya penggunaan bioteknologi.
Sekolah-sekolah farmasi saat ini hampir dijumpai di seluruh dunia.
Kiblat perkembangan ilmu, kalau bolehh kita sebut, memang Amerika
Serikat dan Jerman (karena di sanalah industri obat pertama berdiri).
Bagaimana dengan perkembangan farmasi di Indonesia? Perkembangan farmasi
boleh dibilang dimulai ketika berdirinya pabrik kina di Bandung pada
tahun 1896. Kemudian, terus berjalan sampai sekitar tahun 1950 di mana
pemerintah mengimpor produk farmasi jadi ke Indoneisa.
Perusahaan-perusahaan lokal pun bermunculan, tercatat ada Kimia Farma,
Indofarma, Biofarma, dan lainnya. Di dunia pendidikan sendiri, sekolah
tinggi atau fakultas farmasi juga dibuka di berbagai kota.
Langganan:
Postingan (Atom)